Minggu, 16 Oktober 2011

Tentang Angin, Secepat Dia Datang, Secepat Dia Pergi

Ada kalanya, kita dihadapkan pada suatu kondisi kegerahan luar biasa. Terdefenisikan dalam sebuah kejenuhan jangka panjang yang terus menerus menggelayut menemani hari-hari yang tidak bisa kita sebut menyenangkan. Tidak salah. Manusiawi.

Lalu kadang sepi datang. Luar biasa dinginnya. Kamu akan berada dalam ruang paling beku. Bukan diluar. Tapi dihatimu.

dan lihatlah..
Angin datang. Segar. Menyapamu dengan lembut.
Ketika dingin datang dengan tentara kebosanan. Datang angin yang membawa sejenak kehangatan. Lalu kita terbuai.............

Tidak lama. Bahkan tanpa Engkau ketahui. Dia akan segera pergi. Dia bisa pergi kapan saja. Dalam tidurmu, dalam mimpimu, dalam khayalanmu paling konyol. Tanpa pamit, tanpa melambai. Hilang.
Begitulah dia, Sang Angin.

Lepaskan saja. Biarkan saja. Akan ada waktunya kebosanan akan bosan padamu. Akan ada waktunya musim yang menghangatkan bagian hatimu. dan lihatlah.. Engkau memang benar-benar tidak memerlukan angin sekarang.

Untuk yang selalu menghangatkanku. Terimakasih.


Nink Telaumbanua

Tidak ada komentar:

Posting Komentar