Senin, 15 Desember 2014

Prewedding Impian Part 1

Apa yang kamu pikirkan tentang foto prewedding?

Foto mesra dengan calon pasangan, properti pernikahan yang wajib ada, atau mungkin hal yang ga begitu penting?

Kalau buatku, itu sangat penting.

Sangat penting, sampai saat ini (masih belum tahu kapan merid nya walo udah tunangan pun) udah sibuk wara wiri nanya jasa foto yang bagus, persiapkan budget khusus, sampai kontak sama fotografer yang 'sekiranya' memenuhi impian foto prewedding.


Segitu pentingnya foto itu sehingga banyak banget orang disekitarku (psst termasuk si calon ) sudah mulai gerah dan mengatakan aku lebay. -_______-

Tapi buatku itu sama sekali tidak berlebihan. Karena tentu saja aku punya alasan di baliknya.

Aku berpikiran bahwa sebuah momen layaknya pernikahan yang sekali seumur hidup harus diberi penghargaan. Penghargaan yang memorable. Aku menyesali orangtuaku sama sekali tidak memiliki foto pernikahan. Dan menyesali mengapa mereka sama sekali tidak berpikiran untuk membuat foto keluarga sewaktu kami masih kecil.Aku, abang dan kedua adik-adikku memiliki masing-masing satu foto masa kecil yang kondisinya sudah memprihatinkan. Bahkan wajah kami pun sudah susah dikenali.Dulu aku berharap setidaknya kami punya beberapa foto masa kecil yang mampu 'mengulang" waktu tentang masa kecil kami. Dan itu tidak pernah terjadi, sayangnya.

Sejak itu aku berniat kalau aku harus punya foto pernikahan, foto kehamilan, foto baby, atau apapun yang bisa di wariskan ke anak cucu kelak. Pernah mendengar quote yang mengatakan sebuah gambar dapat berbicara lebih banyak daripada kata-kata? Foto mungkin terlihat biasa saja, tapi tidak dengan maknanya bukan?





Minggu, 14 Desember 2014

Hidup Terasa Flat

Baiklah,

akhirnya harus aku akui bahwa.. hidupku setahun belakangan ini menjadi sangat FLAT. Flat karena aku menganggap sebenarnya banyak hal yang sudah aku lakukan,dari pagi ke siang hingga malam, dari Senin hingga Jumat, (bahkan Sabtu pun). Kerja.. yup.

Pekerjaanku membuatku kadang harus melupakan bahwa sudah berminggu-minggu tidak melihat orangtuaku, setahun belakangan tidak berminat untuk ngeblog atau sekedar membaca buku, 6 bulan terakhir tidak go shopping grab some new shoes (TETEP!!), melupakan hobby lama yakni Crafting, sudah tidak pernah travelling, melupakan anak-anak Sekolah Mingguku dan yaa... bener-bener tidak ada waktu untuk sekedar jalan-jalan sore atau memasak makanan kesukaan si abang.. Ahh bagian ini tidak termaafkan.

Dan ya,
Aku seperti terlalu banyak bekerja, terlalu banyak berpikir, terlalu banyak menghabiskan waktu tanpa menyadari bahwa aku sebenarnya juga tidak  sama sekali telah melakukan banyak hal. Aku bangun pagi menyiapkan diri bekerja sampai larut dan pulang ke rumah, makan dan istirahat untuk mempersiapkan diri untuk esok. Itu-itu saja. Oiya, aku bahkan terlalu lelah untuk sekedar jalan sore disekitar kompleks.

Apakah ini, syndrom yang harus dilalui tiap orang menuju kedewasaan yang maksimal. Apakah harus menjalani kehidupan yang flat sejenak sebelum benar-benar menikmati hidup?

Tapi,
aku melihat  orang -orang sekelilingku baik-baik saja. Atau aku yang kurang bersyukur?

Lalu harus bagaimana...?


Apa yang sebenarnya aku inginkan?